Antisipasi Bencana, BPBD Karanganyar menggelar Apel Siaga Bencana
pj. Setda Kabupaten Karanganyar. Zulfikar Hadid Heru Joko (kadin DPSA), Sundoro Budi (Kadin Dispermades) bersama Senkom Rescue
Sigapnews.co.id |Karanganyar - Sedikitnya 250 personil relawan Jatiyoso (RELJA) yang terdiri dari Senkom, Tisaga Buana, Bagana, Sarber, Sar MTA, Tanaga, mengikuti Apel Siaga Bencana Tahun 2024 di Lapangan Tlobo Sempon, Sawah Karangsari, Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu (4/2/24).
Apel dipimpim oleh pj. Setda Kabupaten Karanganyar bapak. Zulfikar Hadid mewakili pj. Bupati Karanganyar yang berhalangan hadir, dan dihadiri Forkopimda Kabupaten Karanganyar, Forkopimcam, Kades dan Sekdes se Kecamatan Jatiyoso. Selain itu hadir secara khusus perintis Relawan Jatiyoso (RELJA) Heru Joko (kadin DPSA), Sundoro Budi (Kadin Dispermades) yang juga merupakan anggota kehormatan Senkom Mitra Polri, dan juga Endro Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar.
Dalam kesempatan ini, Zulfikar Hadid mengatakan bahwa apel siaga bencana alam 2024 ini merupakan suatu forum kegiatan antar lembaga pemerintah, non pemerintah, masyarakat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
"Diharapkan dengan apel siaga ini pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga, khususnya yang berada di kawasan rawan bencana sehingga masyarakat memahami apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana," katanya.
"Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa curah hujan masih tinggi di awal tahun 2024 ini. Beliau melanjutkan wilayah Jatiyoso apabila ditinjau dari aspek geografis adalah wilayah pegunungan, memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi terutama tanah longsor di beberapa titik," tambahnya.
"Selain itu pada saat musim kemarau juga sering terjadi kebakaran rumah dan hutan di wilayah Jatiyoso. Meskipun bencana itu tidak diharapkan datang, namun kita harus tetap siap siaga dan selalu waspada jika sewaktu-waktu hal itu terjadi," terusnya.
"Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, TNI, POLRI saja, akan tetapi kita harus menyadari bahwa tanggap bencana adalah panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Jatiyoso," jelasnya.
Beliau menambahkan penanganan bencana yang tepat dan cepat diharapkan dapat menimimalkan korban, baik korban jiwa ataupun material. Selain itu juga pemulihan sarana dan prasarana vital jika mengalami kerusakan akibat bencana. (Yuni/gh)