BMKG Ingatkan Sejumlah Wilayah Indonesia akan Hadapi Kekeringan Meteorologis

Crack Soil on Dry Season (12RF.com)
JAKARTANEWS | JAKARTA - Indonesia akan menghadapi musim kemarau berkepanjangan di sejumlah wilayah setelah tidak mengalami hujan sepanjang dua bulan terakhir.
Sebanyak 78,95 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau 9 daerah diantaranya tidak alami turun hujan lebih dari 2 bulan.
"9 daerah yang sudah lama tidak mengalami hujan hingga berada pada kategori panjang ekstrem tersebar di 3 provinsi," dikutip dari laman @InfoBMKG Jum'at (6/8/21).
Menurut infoBMKG hal tersebut diumumkan berdasarkan pemetaan jumlah Zona Musim (ZOM) dimana 5 provinsi diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Peringatan dini kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada klasifikasi siaga, awas, hingga waspada untuk dua dasarian kedepan," tulis peringatan @InfoBMKG.
Wilayah yang tengah alami musim kemarau meliputi;
Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, Jambi bagian barat dan timur, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Lampung, sebagian Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah bagian timur, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan bagian barat, Sulawesi Barat bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku, Papua Barat bagian utara, dan Papua bagian selatan.
Kategori provinsi dengan resiko ekstrem
- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencakup: Kota Kupang (118 hari), Kupang (116 hari), Lembata (115 hari), Sumba Timur (113 hari), Sikka (103 hari), Belu (95 hari).
- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencakup; Bima (118 hari) dan Sumbawa (90 hari).
- Provinsi Jawa Timur mencakup: Mojokerto (91 hari).
Editor :Syahrul Mubarok