PON Papua XX Semakin Dekat, Rumah Noken Tegaskan Tolak Mahkota Cendrawasih Sebagai Souvenir

JAKARTANEWS | JAKARTA - Pemerintah bakal menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua yang rencananya akan digelar pada 2-15 Oktober 2021.
Seiring semakin dekat bergulirnya ajang olahraga nasional empat tahunan itu Komunitas Rumah Noken angkat bicara terkait kabar penggunaan mahkota cendrawasih dijadikan sebagai souvenir PON ke-20.
Ketua Komunitas Rumah Noken, Risna Hasanudin mengatakan mahkota cendrawasih tidak dapat dipergunakan oleh sembarang orang diluar Papua.
"Mahkota Cendrawasih tidak dipakai sembarang oleh orang luar yang bukan memiliki garis keturunan raja atau kepala suku di Papua," ujar Risna dalam keterangannya saat dihubungi melalui aplikasi pesan berbasis online, Sabtu (18/9/21).
Wanita penggagas Rumah Cerdas Komunitas Perempuan Arfak (RCKPA) itu menilai keberadaan spesies cendrawasih hampir punah kondisinya sudah sangat kritis.
"Di Manokwari dan beberapa daerah Papua Barat kondisinya sangat kritis, rumahnya tidak ada lagi karena pembalakan dan perburuan liar," ujarnya.
Menurutnya jika satwa-satwa khas Papua dijadikan souvenir pada ajang gelaran PON ke 20 akan memicu peningkatan perburuan.
"Beberapa kasus perburuan, dari topi khas Papua menggunakan bulu burung cendrawasih dan burung khas Papua lainnya yang merupakan burung langka di Papua," tuturnya.
Risna mengungkap Rumah Noken menemukan dalam sebulan di Manokwari Selatan (Mansel) terdapat tiga ekor Cendrawasih sementara dalam setahun jumlahnya bisa mencapai 20 ekor yang dikeringkan.
"Tahun 2015 dari hasil penelusuran kami dalam sebulan ada 2 sampai 3 ekor dan dalam satu tahun bisa capai 20 hingga 30 ekor Cendrawasih yang dikeringkan," ungkapnya.
Risna menambahkan spesies Cendrawasih di Manokwari Selatan jumlahnya kian terkikis bahkan sudah jarang ditemukan termasuk burung nuri merah.
"Seperti burung Nuri merah biasanya saat musim kawin di pertengahan tahun akan banyak jumlahnya. Tapi karena perburuan liar, pembalakan hutan membuat mereka semakin berkurang dan jarang ditemukan," lanjutnya.
Disamping itu, Rumah Noken sangat menyayangkan masyarakat yang masih mengkonsumsi daging burung Nuri, burung Cendrawasih dan burung Mambruk.
"Awal tahun 2016 kami temukan beberapa masyarakat mengkonsumsi daging burung nuri hingga kini," imbuhnya.
Berdasar dari kondisi tersebut yang berdampak besar bagi konservasi menjadikan Rumah Noken bersih keras menolak penggunaan spesies khas Papua dijadikan souvenir PON ke-20.
Editor :Syahrul Mubarok