Tiga Bakal Calon Presiden Diumumkan Nasdem
Jenderal Andika Perkasa Kuda Hitam Dalam Percaturan Pilpres 2024, Ini Alasan Nasdem

Tiga (3) Bakal Calon Presiden diumumkan Nasdem yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: pikiran-rakyat.com)
JAKARTANEWS - Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022 Partai Nasdem telah mengumumkan tiga nama bakal calon presiden (capres) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (17/6/2022).
Tiga nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dari tiga nama itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh nantinya akan mengerucutkan menjadi satu nama yang diusung sebagai capres.
Diprediksi, Surya Paloh akan mengumumkannya pada akhir tahun ini. Termasuk salah satu nama yang diusulkan adalah Jenderal Andika Perkasa.
Siapa Jenderal Andika Perkasa?
Dikutip dari kompas.com (18/7/2022), Jenderal Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang dilantik pada November 2021, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat itu, Jenderal Andika menjadi calon tunggal yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.
Jenderal Andika Perkasa merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987. Lelaki kelahiran 21 Desember 1964 ini mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di Kopassus, ia banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha. Andika juga pernah menjabat Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya pada 2011, dan Komandan Korem 023/KS pada 2012.
Andika juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur (1990), operasi teritorial di Timor Timur (1992), dan operasi bakti TNI di Aceh (1994).
Selain berkiprah di TNI AD, Andika juga mengenyam berbagai pendidikan, mulai dari sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat.
Ia juga mengenyam berbagai pendidikan militer dari AS, seperti The Military College of Vermont, Norwich University dan National Defense University.
Karir Militer Andika Perkasa
Andika pernah menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan.
Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad). Setahun berselang, Andika menggantikan posisi Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi.
Pada 2016, menantu dari Jenderal Hendropriyono ini kemudian menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Saat menempati jabatan itu, ia membawahi Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dua tahun kemudian, ia kembali naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD pada Januari 2018 dan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli di tahun yang sama.
Tak lama berselang, dia dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.
Hasil Survey Litbang Kompas
Lantas, bagaimana peluang Jenderal Andika untuk menjadi capres pada Pilpres 2024?
Sejak beberapa waktu belakangan, nama Andika Perkasa memang tengah dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Bahkan banyak pihak mendorong agar Panglima TNI itu agar maju sebagai calon presiden.
Alasannya, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu memiliki elektabilitas di beberapa lembaga survei.
Terbaru, nama Andika Perkasa juga muncul dalam survei yang dilakukan survei Litbang Kompas, Februari 2022.
Saat itu, Litbang Kompas memasukkan nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu sebagai tokoh yang mempunyai peluang maju sebagai capres.
Nama Andika masuk ke dalam salah satu tokoh yang berpeluang dipilih menjadi capres pada Pilpres 2024. Hasilnya, Andika Perkasa mendapatkan dukungan 2 persen.
Meski elektabilitasnya baru di kisaran 2 persen, tapi elektabilitas Andika masih lebih unggul dibandingkan tokoh lain.
Sebut saja eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (1,4 persen) dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,1 persen).
Kemudian Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD (1,1 persen), bahkan Ketua DPP PDI Perjuangan yang sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani (1 persen).
Respons Andika Perkasa
Lalu, apa kata Andika mengenai peluangnya menjadi capres?
Kepada awak media beberapa waktu lalu, Andika menegaskan masih fokus menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di institusi TNI.
"Yang jelas sekarang saya masih bertugas sebagai Panglima TNI. Saya harus fokus kepada pekerjaan saya," ujar Andika dikutip dari TribunJogja.
Meski demikian, Andika menghargai munculnya dukungan sejumlah pihak yang mendorong dirinya maju untuk ikut serta dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Terima kasih banyak atas dukungan dari banyak orang dan saya sangat menghargai sekali karena itu kan kepercayaan kepada saya pribadi maupun sebagai wakil dari institusi TNI," ucapnya.
Bahkan Andika terkesan enggan menanggapi prediksi lembaga survei sembari melempar senyum.
Tanggapan Pengamat
Terkait masuknya Andika ke dalam bursa capres dari Partai NasDem, mantan Pangkostrad itu diprediksi tak hanya jadi penghangat bursa di Pilpres 2024 saja.
Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, Andika diprediksi bisa menjadi bintang di antara pilihan tokoh-tokoh lainnya di Pilpres 2024.
"Potensial. Andika Perkasa termasuk yang bisa menjadi rising star," kata Adi saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (18/7/2022).
Adi menuturkan peluang Andika Perkasa diprediksi lebar karena memiliki track record yang mumpuni.
Apalagi, masyarakat Indonesia masih cenderung ingin memilih pemimpin yang berlatar belakang militer.
"Posisinya sebagai panglima, latar belakang pendidikan militer yang bagus, dan jaringan internasional yang luas jadi daya tarik bagi parpol."
"Apalagi publik masih melihat sosok berlatar belakang militer sebagai sosok capres yang diinginkan," jelas dia.
Oleh sebab itu, kata Adi, Partai NasDem pastinya memiliki kalkulasi politik tersendiri hingga memilih Andika Perkasa menjadi salah satu figur yang diusung menjadi capres yang melenggang di Pilpres 2024 mendatang.
Pendapat berbeda justru disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin yang menilai langkah Andika Perkasa menjadi capres maupun cawapres sangat berat.
Apalagi, Andika bakal memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI pada akhir 2022.
"Saya melihatnya kalau soal berapa besar bisa menjadi capres dan cawapres itu soal Andika ini agak berat," ujar Ujang.
"Kenapa? Karena di akhir tahun 2022, Andika akan pensiun menjadi panglima TNI."
"Biasanya jika pejabat itu pensiun tidak punya power kekuasaan maka akan hilang juga previlage itu, akan hilang juga dukungan itu," kata Ujang saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (18/6/2022).
Editor :Tri Joko
Source : Tribunnews dan Kompas