Perkuat Penanaman Nilai-nilai Pancasila di Kalangan Pelajar
Menko PMK Resmikan 28 Sekolah Laboratorium Pancasila Pertama di Indonesia
Menko PMK Muhadjir Effendy resmikan 28 Sekolah Laboratorium Pancasila Pertama di Indonesia, Penajam, Jumat (13/9/2024).
JAKARTANEWS | PENAJAM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meresmikan 28 Sekolah Laboratorium Pancasila dengan menandatanganani prasasti di SD Negeri 13 Penajam, Jumat (13/9/2024).
Peresmian ini menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) resmi memiliki Sekolah Laboratorium Pancasila pertama di Indonesia.
Penandatanganan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar sejak usia dini.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan, pendirian Sekolah Laboratorium Pancasila merupakan upaya strategis dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar.
“Sekolah ini adalah salah satu cara untuk mengenalkan, menanamkan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak kita, terutama siswa SD,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan sebagai bangsa Indonesia. Menurutnya, persatuan adalah kunci utama yang harus terus diperkuat, sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Pancasila.
“IKN sangat bergantung pada peran warga sekitar, termasuk dalam mendidik generasi penerus dengan nilai-nilai Pancasila yang benar,” tambah Menko PMK Muhadjir Effendy.
Sementara itu, Sekretaris Daerah PPU Tohar, menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah, yang kini kembali difokuskan melalui keberadaan Sekolah Laboratorium Pancasila.
“Dengan adanya Sekolah Laboratorium Pancasila ini, kita berharap tidak akan muncul teori-teori baru lagi. Nilai-nilai Pancasila, kebangsaan, dan karakter bangsa harus ditransfer kepada anak didik kita dengan pemahaman yang baik,” harapnya.
Lebih lanjut, ia mengajak para guru untuk memperkuat pembelajaran nilai-nilai Pancasila di sekolah, agar karakter dan kepribadian bangsa Indonesia tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Yang penting adalah bagaimana guru-guru memahami konsep dasar dari program ini sehingga apa yang disampaikan tidak merubah maknanya,” tambah Sekda PPU Tohar.
Sekolah Laboratorium Pancasila di PPU diharapkan menjadi model pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pendidikan, sehingga dapat mencetak generasi yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat serta mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Semoga program ini akan menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan karakter yang sudah mulai tergerus dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.
Disisi lain, menurut Dr (c) Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila (YPLP) yang berlokasi di Jakarta menjelaskan bahwa Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di Kabupaten Penajam Paser Utara ini adalah buah kolaborasi antara Pemkab PPU dengan Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila (YPLP) selaku perumus, narasumber dan peneliti SLP.
"Kami diminta untuk mendukung Pemkab PPU dalam merancang konsep dan eksekusi Inovasi SLP di lapangan yang mengusung pendekatan Collaborative Governance, sehingga SLP melibatkan Lintas OPD PPU, Lintas Kementerian/Lembaga, BUMN/Swasta, Akademisi, Media, dan Masyarakat, yg terlibat dalam menyukseskan SLP," ungkap Hamry Gusman Zakaria.
Lanjutnya, Alhamdulillah melalui SLP, pemahaman dan praktik konkret dari Nilai-nilai Kebangsaan pada siswa dapat meningkat serta angka bulying, Intoleransi dan kekerasan seksual di 28 Sekolah dapat turun drastis.
"Dalam waktu dekat, Insya Allah kami akan mempublikasikan hasil penelitian SLP di PPU ini pada masyarakat luas," pungkas Hamry Gusman Zakaria. (*/San).
Editor :Tri Joko