Basarnas Tegaskan Penyelamatan Jiwa adalah Investasi Bangsa
Sestama Basarnas Tutup EDRR Indonesia 2025, Senkom Berkomitmen Sinergi dalam Kegiatan SAR

Tampak Sestama Basarnas, Dr. Abdul Haris Achadi (tengah), Ketua Senkom Tri Joko (kiri) bersama Pejabat undangan acara Penutupan EDRR Indonesia 2025, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
SIGAPNEWS | Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup rangkaian kegiatan Emergency Disaster Response and Readiness (EDRR) Indonesia 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Penutupan acara dilakukan oleh Sekretaris Utama (Sestama) Basarnas, Dr. Abdul Haris Achadi, S.H., DESS yang hadir mewakili Kepala Basarnas karena tengah menjalankan tugas di DPR RI.
Membacakan sambutan Kabasarnas, Dr. Haris menegaskan bahwa kegiatan EDRR merupakan momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional menghadapi berbagai potensi bencana.
“Basarnas tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan keterlibatan TNI, Polri, Bakamla, kementerian/lembaga, serta masyarakat agar operasi pencarian dan pertolongan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan terpadu,” ujar Haris.
Haris menegaskan bahwa penyelamatan jiwa bukan sekadar tugas, melainkan investasi strategis bangsa untuk masa depan.
“Kolaborasi hari ini adalah investasi keselamatan untuk esok hari, karena menyelamatkan nyawa bukan hanya sekadar tugas, tetapi bentuk investasi negara terhadap masa depan bangsa,” ujar Sestama Basarnas.
.jpg)
Senada dengan Sestama Basarnas, Direktur Bina Potensi SAR, Agus Haryono menegaskan bahwa EDRR 2025 merupakan wahana penting bagi peningkatan kapasitas Basarnas dan seluruh pemangku kepentingan SAR.
“Event EDRR Indonesia 2025 ini merupakan wahana yang strategis untuk menciptakan inovasi dalam teknologi SAR kebencanaan, sekaligus forum menjalin kemitraan pentahelix. Hal ini relevan dengan kondisi di lapangan, di mana pelayanan SAR makin kompleks sehingga membutuhkan kesiapan SDM, teknologi, sarana-prasarana, serta sinergitas yang kuat,” ucap Agus.
Acara ini turut dihadiri berbagai lembaga terkait seperti Kemenko PMK, Mabes Polri, Mabes TNI, Kemenkes, Kemensos dan potensi SAR dari unsur masyarakat, antara lain Senkom SAR, SAR Hidayatullah, SAR MTA, Ketua UAR, MENWA, Kwarda DKI Jakarta, Saka SAR Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Sukabumi.
Tampak hadir dari perwakilan dari Senkom SAR, yakni Tri Joko selaku Ketua Bidang PBSAR yang didampingi oleh Defrian (Wasekjen) dan Jusuf Wibisono (Deputi PBSAR PP Senkom Mitra Polri). Dalam kesempatan tersebut, Tri Joko menyampaikan ke media bahwa Senkom siap mendukung penuh langkah Basarnas dalam memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana.
.jpg)
“Senkom Mitra Polri, khususnya melalui bidang PBSAR, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Basarnas dalam kegiatan pencarian dan pertolongan. Kami percaya kolaborasi ini akan semakin memperkuat sistem tanggap darurat nasional, sehingga masyarakat bisa merasa lebih aman menghadapi potensi bencana,” ungkap Tri Joko.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan organisasi masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat sistem tanggap darurat bencana.
Sesi Diskusi Panel
Selain seremoni penutupan, kegiatan juga menampilkan sesi diskusi panel bertema “Guarding The Coastline: Interagency Readiness for Indonesia’s Coastal Megathrust Zones”. Panel ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin Muchlisin, Ditdatin Bakamla RI, Kolonel Bakamla Tunggul Puliwarna dan Kolonel TNI Sarwo Supriyo dari Sesko TNI mewakili Mabes TNI.
Diskusi berlangsung dinamis membahas kesiapsiagaan lembaga negara dalam menghadapi ancaman megathrust yang berpotensi memicu bencana besar di wilayah pesisir Indonesia. Moderator diskusi, Dr. Drs. Isroil Samihardjo, M.Def.Stud., dalam simpulannya menekankan bahwa hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki SOP yang benar-benar terpadu dan terintegrasi dalam menghadapi potensi bencana megathrust.
“Ini menjadi catatan penting. Diperlukan langkah cepat untuk membangun standar operasional yang menyatukan semua instansi terkait agar saat bencana besar terjadi, respons dapat dilakukan secara serentak, tanpa tumpang tindih dan benar-benar menyelamatkan nyawa,” tegas Isroil.
Dengan penutupan EDRR Indonesia 2025, Basarnas berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat komitmen lintas sektor, termasuk TNI, Bakamla dan elemen masyarakat, dalam menghadapi ancaman bencana yang semakin kompleks di masa mendatang.
Pameran Internasional EDRR Indonesia 2025
Diketahui, pameran Internasional EDRR Indonesia berlangsung sejak tanggal 13-15 Agustus 2025. Acara ini dikenal sebagai ajang pameran mitigasi bencana terbesar di Asia Tenggara. Tahun ini, acara diikuti lebih dari 100 peserta pameran (exhibitor) dari dalam dan luar negeri, menampilkan teknologi, inovasi serta solusi penanggulangan bencana terkini.
Tidak hanya sebatas pameran, EDRR juga menjadi platform kerja sama pentahelix yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, relawan, komunitas dan media untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional.
Acara EDRR ini digawangi oleh Seven Event selaku event organizer (EO) yang dipimpin oleh Rakyan Adibrata. Sejak 2023, Seven Event telah berhasil menyelenggarakan kegiatan EDRR dengan konsistensi dan profesionalisme, menghadirkan kolaborasi multi-stakeholder di bidang penanggulangan bencana.
EO ini dikenal piawai dalam mengelola kegiatan berskala nasional maupun internasional, serta memiliki reputasi kuat dalam menghubungkan lembaga pemerintah, militer dan organisasi masyarakat sipil dalam satu platform kesiapsiagaan bencana terpadu.(TJ)
Editor :Tri Joko
Source : PP Senkom Mitra Polri dan Basarnas