Prof. Rubiyo: Pangan Adalah Kebutuhan Pokok Dasar dan Program Utama Bangsa
Wapres Dukung Polri Perkuat Kemandirian Pangan Lewat Penanaman Jagung, Ini Tanggapan Peneliti BRIN

Wapres Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (8/10/2025). Foto: Schreenshoot Youtube BPMI Setwapres
SIGAPNEWS | Tangerang – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui penguatan kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi pertanian modern. Hal ini disampaikan Wapres saat menghadiri kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan yang diprakarsai oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian, khususnya pada komoditas jagung.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Polri, Bulog, Kementerian Pertanian, dan berbagai lembaga yang turut melibatkan masyarakat dalam penguatan sektor pangan. Ia menekankan pentingnya pendampingan bagi petani agar hasil panen tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga berkualitas.
“Petani jangan sampai merasa ditinggal. Jadi, saya mohon untuk selalu dilakukan pendampingan, pelatihan, dan berikan akses agar mereka bisa meningkatkan hasil panen dengan standar yang baik,” ujar Wapres.
Usai memberikan arahan, Wapres melakukan penanaman simbolis benih jagung di atas lahan seluas 50 hektare serta menebar 80.000 benih ikan nila sebagai bagian dari program diversifikasi pangan nasional.
Terpisah, Prof. Dr. Ir. H. Rubiyo, M.Si., Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat (PENAMAS) memberikan apresiasi tinggi atas langkah pemerintah dalam memperkuat sektor pangan melalui kegiatan penanaman jagung serentak.

“Program penanaman jagung serentak ini merupakan bentuk kolaborasi yang sangat strategis antara pemerintah, aparat negara, dan masyarakat. Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka ruang bagi lembaga keagamaan dan pesantren untuk ikut serta dalam gerakan kemandirian pangan,” ujar Prof. Rubiyo saat dihubungi Sigapnews, Kamis (9/10/2025).
Ia menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan pokok dasar manusia yang menjadi prioritas utama di setiap negara, termasuk Indonesia.
“Pangan adalah kebutuhan pokok dasar manusia sehingga seluruh negara menjadikan pangan sebagai program utama. DPP LDII memiliki delapan program, dan salah satunya adalah bidang pangan dan lingkungan. Terkait ketahanan pangan tersebut, DPP telah menginisiasi pengembangan sorgum di Blora dengan mengembangkan perbenihan yang tersertifikasi untuk dikembangkan di seluruh daerah yang memiliki potensi pertanian,” jelasnya.
Menurut Prof. Rubiyo yang juga Peneliti Utama BRIN, keberhasilan sektor pertanian tidak lepas dari ketersediaan benih tanaman yang bermutu, karena menjadi faktor kunci dalam produktivitas dan keberlanjutan usaha tani.
“Dalam usaha tani, benih tanaman yang bermutu merupakan salah satu kunci keberhasilan. Karena itu, LDII terus berupaya berperan aktif dalam penyediaan dan pengembangan benih unggul serta edukasi kepada masyarakat petani,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Rubiyo menegaskan bahwa LDII siap bersinergi dengan pemerintah dalam mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan, edukasi lingkungan, dan inovasi teknologi tepat guna sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis pangan.
“LDII berkomitmen untuk terus bersinergi dalam penguatan kemandirian ekonomi berbasis pangan dan lingkungan berkelanjutan,” pungkasnya. (TJN)
Editor :Tri Joko
Source : BPMI Setwapres dan Ketua Penamas