Simulasi Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kota Balikpapan
Senkom Rescue Bersama Basarnas Lakukan Pelatihan Mitigasi Bencana di Kampung Santri Ponpes Bairuha

Para rescuer bergerak cepat dan taktis sehingga dalam waktu relatif singkat semua santri pondok pesantren Bairuha dapat dievakuasi.
JAKARTANEWS | Balikpapan - Proses belajar mengajar pondok Pesantren Bairuha di Kota Balikpapan berjalan normal seperti biasa, hingga tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan para santri mulai panik. Mereka berteriak minta tolong, bahkan ada yang tertimpa bangunan hingga mengalami patah tulang, cedera tulang belakang dan luka bakar serius. Pasalnya, longsoran material tanah masuk ke dapur pondok pesantren mengakibatkan gas bocor dan ledakan sehingga terjadi kebakaran dan asap tebal.
Alarm early warning system berfungi baik dan berbunyi sejak awal terjadi longsoran tanah, alat ini dipasang karena memang kontur tanah perbukitan wilayah Balikpapan di sekeliling Ponpes Bairuha yang tidak stabil.
Alhasil para petugas jaga di posko bencana yang menerima sinyal alarm dan laporan kejadian bencana tanah longsor dengan sigap melaksanakan koordinasi lintas sektoral yang membidangi kebencanaan guna melaksanakan evakuasi dan tindakan lainnya. Sejumlah instansi terkait bergerak bersama antara lain BPBD, BNPP (BASARNAS), Dinsos, TNI, Polri, DKK, Senkom Rescue dan FKKI.
Para rescuer bergerak cepat dan taktis sehingga dalam waktu relatif singkat semua santri pondok pesantren Bairuha dapat dievakuasi, kemudian ditempatkan pada tenda pengungsian, serta mendapatkan perawatan bagi yang terluka.
Seperti itulah gambaran skenario dalam simulasi penanganan bencana tanah longsor, yang ditampilkan dalam kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana Kampung Santri Pondok Pesantren Bairuha Balikpapan, Sabtu-Minggu (8-9/07/2023).
"Ini adalah gambaran skenario dalam simulasi penanganan bencana tanah longsor," jelas Mujiono, Instruktur Pembina Bidang Penanggulangan Bencana dan SAR (PBSAR) Senkom Balikpapan.
Pelatihan ini dilaksanakan seiring dengan perkembangan santri dan penghuni kawasan Kampung Santri Bairuha yang semakin padat dan meningkatnya resiko bencana baik tanah longsor, banjir dan kebakaran.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan Sabtu-Minggu (8-9/07/2023) ini diharapkan bagi para relawan Potensi SAR bisa menjadi semakin terasah dan profesional dalam melaksanakan pencegahan pengurangan risiko bencana. Dan sebagai pengetahuan umum bagi warga kawasan kampung santri agar dapat meminimalisir risiko terdampak bencana.
"Tujuan pelatihan ini merupakan upaya membentuk Tim Emergency Response yang mampu melaksanakan penanganan Tanggap Darurat di pondok-pondok pesantren," ungkap Mujiono.
Selain itu, melalui pelatihan ini agar peserta mampu dan bisa melaksanakan koordinasi dengan institusi kedaruratan seperti BPBD, BASARNAS, DINSOS, TNI, Polri, DKK, Senkom Rescue, dan FKKI.
"Juga mampu melakukan evakuasi korban dan penanganan dengan pertolongan pertama sesuai protap pondok pesantren," ujar Mujiono.
Kegiatan mitigasi bencana ini digagas oleh Lembaga Dahwa Islam Indonesia (LDII) bekerjasama dengan Senkom Mitra Polri dan instansi pemerintah terkait, sebagai wujud sinergi dalam melaksanakan pembinaan secara rutin dan berkala sehingga SDM lingkungan Ponpes Bairuha dapat diandalkan dan tangguh dalam penanganan kedaruratan. (DN/MP/TJ)
Editor :Tri Joko
Source : Humas Senkom Balikpapan