Jenderal Sigit Merekrut Satrio Untuk Ikut Pendidikan Bintara Polri Melalui Jalur Khusus Disabilitas.
Ketua Umum PERSIS Apresiasi Kapolri atas Penghargaan bagi Korban Begal

Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS), KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag., mengapresiasi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo yang memberikan penghargaan masuk Bintara Polri kepada Satrio Mukhti. Satrio, calon siswa Bintara, menjadi korban begal
SIGAPNEWS.CO.ID | JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS), KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag., mengapresiasi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo yang memberikan penghargaan masuk Bintara Polri kepada Satrio Mukhti. Satrio, calon siswa Bintara, menjadi korban begal hingga dua jarinya terputus.
Kapolri merekrut Satrio melalui jalur khusus disabilitas setelah menunjukkan keberanian melawan komplotan begal. Langkah ini diapresiasi oleh Jeje Zaenudin yang memuji sikap humanis dan empati Kapolri, serta mendorong pejabat negara lainnya untuk meneladani tindakan tersebut.PP Persis Apresiasi Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Korban Begal
Sebelumnya di beritakan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa (Casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus. Dia adalah Satrio Mukhti (18).
Jenderal Sigit Merekrut Satrio Untuk Ikut Pendidikan Bintara Polri Melalui Jalur Khusus Disabilitas.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” ungkap Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen. Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/24).lalu
Jeje Zaenudin menyampaikan, Kami sangat mengapresiasi sikap bijak Kapolri yang memberikan kuota khusus bagi casis bintara polisi yang jadi korban pembegalan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5/24).
Ia menilai, Jenderal Sigit sangat luar biasa menunjukkan sikap humanis dan berempati. Sikap itu pun dipandang patut dijadikan contoh oleh pejabat negara lainnya.
Lebih lanjut ia berpandangan, masyarakat sangat wajar jika merasa salut dan bangga dengan sikap humanisme serta rasa empati tersebut.
"Sikap humanisme, simpati, dan empati Kapolri kepada casis yang jadi korban kejahatan adalah sikap yang luar biasa membanggakan dan membahagiakan, bukan hanya bagi korban dan keluarganya, tetapi juga patut jadi teladan bagi para pejabat di instansi lainnya," ujarnya.(ghoni)
Editor :Tri Joko
Source : Humas PERSIS