PEH Seluruh Indonesia Gelar Sarasehan Nasional, Sinergi Lintas Generasi Untuk Masa Depan Konservansi

Foto bersama anggota PEH Seluruh Indonesia, Gelar Sarasehan Nasional, Sinergi Lintas Generasi Untuk Masa Depan Konservasi
Jakarta - Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) menegaskan pentingnya memperkuat kelembagaan Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) hingga tingkat daerah. Dari 38 provinsi di Indonesia, baru delapan yang memiliki Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PEH.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris KSDAE, Dr. Ir. Ammy Nurwati, M.M., saat membuka sarasehan nasional PEH.
“Jika semua DPW terbentuk, koordinasi kegiatan akan jauh lebih efektif,” ujarnya.
Pembukaan acara juga ditandai peluncuran Kartu Tanda Anggota (KTA) PEH sebagai identitas resmi anggota. KTA ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas, mempermudah koordinasi, dan memperkuat pendataan organisasi.
Pembina Teknis PEH, Sapto Aji Prabowo, S.Hut., M.Si., mengingatkan bahwa sarasehan ini bukan sekadar pertemuan rutin.
“Saat ini ada 4.552 PEH tersebar di seluruh Indonesia. Potensi ini harus dipublikasikan dan dibagikan agar menginspirasi seluruh rimbawan,” tegasnya.
Acara diisi dengan pembinaan kepegawaian oleh Biro SDM dan Organisasi Kementerian Kehutanan, dilanjutkan dengan Dialog Rimbawan Muda. Tiga topik utama yang dibahas antara lain:
- Konservasi Biawak Komodo di Pulau Flores (Balai Besar KSDA NTT)
- Kolaborasi Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar di Indonesia Timur (Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan)
- Konservasi Penyu di Pulau Sangalaki (Balai KSDA Kalimantan Timur)
Sesi kedua menyoroti pembahasan teknis dan inovasi lapangan, mencakup:
- Bioprospeksi Taxus Sumatera (Balai Besar TN Kerinci Seblat)
- Restorasi Areal Bekas Tambang (Balai Pengelolaan DAS Baturusa Curucuk)
- Kiprah PEH di Tingkat Global (Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango)
Diskusi berjalan intens dengan harapan melahirkan langkah nyata untuk memperkuat kinerja PEH di lapangan, membangun jejaring kolaborasi, serta menjaga kekayaan hayati Indonesia.
Ketua IPEHINDO, Iid Rohid, S.Hut., M.Ling., menutup kegiatan dengan pesan penuh optimisme.
“Konservasi adalah kerja lintas generasi. Apa yang kita jaga hari ini adalah warisan berharga untuk masa depan,” tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi penguatan peran PEH di seluruh provinsi, memastikan konservasi berjalan berkelanjutan, dan menjaga kekayaan alam sebagai aset bangsa.
Editor :Tim Sigapnews
Source : Ketua IPEHINDO Lid Rohid, S.Hut, M. Ling