Kezia Bianca Kiara Syah: Mengukir Jejak Kepemimpinan dan Dedikasi di Dunia Pendidikan

Keterangan Foto: Kezia (depan, paling kiri) dan Kitabisa
JAKARTA SIGAPNEWS.CO.ID | Bogor – Bagi Kezia Bianca Kiara Syah, pendidikan bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan ladang untuk menanamkan perubahan. Siswi SMA Islam Al-Azhar BSD@Cileungsi ini telah membuktikan bahwa kepemimpinan dan dedikasi mampu membawa transformasi nyata bagi komunitas di sekelilingnya.
Dalam wawancara dengan media Jakarta Sigapnews, ia mengatakan bahwa sejak bergabung dengan OSIS, Kezia telah menapaki jalur kepemimpinan dengan komitmen penuh. Selama dua periode (2022–2023 dan 2023–2024), ia menjabat sebagai Kepala Divisi Pendidikan.
Di bawah kepemimpinannya, lahir program “English Day”, yang kini menjadi bagian tetap dari kurikulum sekolah. Lewat program ini, seluruh komunitas sekolah diwajibkan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, menumbuhkan kepercayaan diri dan kreativitas siswa dalam berbahasa.
Tak berhenti di situ, ia juga turut menginisiasi “Morning Talk”, sebuah forum pidato setiap Rabu dan Kamis pagi yang mendorong siswa untuk menyampaikan analisis dan pandangan mereka terhadap isu-isu global. Bersama para guru, ia menciptakan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan berbicara di depan umum.
“Saya ingin membangun budaya di mana siswa tidak takut membuat kesalahan, tetapi justru melihatnya sebagai peluang untuk berkembang,” ujar Kezia, menegaskan filosofi pendidikannya.
Dari Aktivisme ke Aksi Sosial
Kepemimpinan Kezia tidak hanya tercermin dalam program sekolah, tetapi juga dalam keterlibatannya di berbagai kegiatan sosial. Ia aktif sebagai relawan dalam acara tahunan IMMORTAL SMA Islam Al-Azhar BSD@Cileungsi, yang berfokus pada pengembangan seni dan budaya siswa di Bogor. Tahun 2023, ia dipercaya sebagai Sekretaris acara, dan setahun kemudian naik menjadi Bendahara. Tak hanya itu, pada 2024, ia turut serta dalam program sosial KitaBisa x SobatHealing, membagikan paket makanan kepada masyarakat kurang mampu dalam rangka Hari Kemerdekaan.
“Saya merasakan kebahagiaan luar biasa setelah berpartisipasi dalam kegiatan relawan. Hadis Rasulullah yang berbunyi ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia’ benar-benar menginspirasi saya,” katanya.
Namun, jalan pengabdian tidak selalu mudah. Berjalan dari rumah ke rumah di bawah terik matahari adalah tantangan tersendiri.
“Semua kelelahan itu terbayar ketika melihat senyum warga dan berinterkasi dengan mereka yang menerima bantuan dengan penuh syukur,” tambahnya.
Prestasi Akademik yang Gemilang
Di balik kesibukan organisasi, Kezia tetap mempertahankan prestasi akademiknya. Sejak SMP, ia sudah menunjukkan ketekunan dalam belajar, dengan meraih peringkat ketiga tertinggi dalam Ujian Sekolah (US). Saat di SMA, ia berhasil masuk peringkat ke-7 terbaik di angkatannya dan masuk nominasi untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) ke perguruan tinggi.
Ia juga berkompetisi dalam berbagai ajang akademik. Tahun 2022, ia berpartisipasi dalam OSN Matematika, dan setahun kemudian melanjutkan tantangannya di bidang Astronomi. Tak berhenti di situ, ia meraih medali emas dalam National English Olympiad (2022) yang diselenggarakan oleh Smart Student. Prestasi lainnya adalah menjadi finalis dari 45.846 peserta dalam International Science Qualification Olympiad (ISQO) 2023, membawa pulang medali perak untuk bidang Biologi.
Kesuksesannya tak lepas dari dukungan lingkungan sekolah yang menurutnya memberikan peran yang besar. Termasuk guru yang kompeten.
“Sekolah selalu mendukung kompetisi yang saya jalani. Saat mengikuti OSN, kami mendapat bimbingan tambahan dari guru dan mentor berpengalaman. Guru-guru juga aktif membagikan informasi lomba-lomba yang relevan,” ungkapnya.
Untuk menjaga fokus belajar, Kezia menerapkan strategi ketat: menghilangkan distraksi, belajar dalam interval 1–1,5 jam sebelum istirahat, serta menghindari media sosial saat waktu rehat.
“Kegagalan bukan akhir segalanya, melainkan kesempatan untuk tumbuh dan belajar lebih baik,” katanya.
Masa Depan dan Impian
Rencananya selepas dari SMA Islam Al-Azhar BSD@Cileungsi, Kezia telah merancang langkah besarnya: ingin melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Cita-citanya adalah menjadi dokter yang tidak hanya kompeten secara medis, tetapi juga membawa perubahan bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Di sela-sela akademik dan organisasi, Kezia juga aktif menjaga kesehatannya dengan bermain basket, olahraga yang sudah digelutinya sejak SMP. Ia percaya bahwa keseimbangan antara akademik dan non-akademik sangat penting.
“SMA adalah waktu terbaik untuk mengasah keterampilan non-akademik seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim,” ujarnya.
Untuk teman-teman yang ingin mengikuti jejaknya dalam kompetisi maupun kegiatan sosial, Kezia berpesan bahwa pantang menyerah adalah kunci pencapaian, dan menekankan bahwa proses apapun harus dihadapi.
“Tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Jangan biarkan komentar orang lain atau ekspektasi yang tidak terpenuhi menghentikan langkahmu. Semua butuh proses dan kerja keras. Percayalah, usaha yang sungguh-sungguh dan doa akan membawa hasil yang memuaskan.” tutupnya. (JSN)
Editor :Syarif Hidayatullah