Ramdani Syaif Fathulloh Raih Gelar S.Ak Bangkit dari Kegagalan, Temukan Jalan Baru
Ramdani Syaif Fathulloh Raih Gelar S.Ak: Lulus dari Ujian Kehidupan Sebelum Toga Dikenakan
Ramdani Syaif Fatulloh S.Ak bersama keluarga besarnya
JAKARTANEWS | KARANGANYAR – Di antara ratusan wisudawan Universitas Surakarta (UNSA) yang diwisuda di De Tjolomadoe, Sabtu (25/10/2025), nama Ramdani Syaif Fathulloh mencuri perhatian.
Pemuda asal Ngringo, Jaten, Karanganyar itu tak hanya berhasil meraih gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak), tapi juga menorehkan kisah perjuangan yang inspiratif.
Sempat gagal mengikuti program kerja ke Jepang, Ramdani memilih bangkit. Ia meniti hidup dari bawah—mulai bekerja di studio foto, menjadi kru wedding organizer, hingga berkecimpung di dunia jasa perjalanan.
“Tuhan menutup satu pintu agar saya belajar membuka jendela lain,” tutur Ramdani mengenang awal perjuangannya.
Kuliah Sambil Berorganisasi dan Mengasuh Keluarga
Tahun 2021 menjadi titik balik. Di tengah kesibukan bekerja di BMT KSPPS Al-Fath Winong Barokah, Ramdani bertekad kuliah di UNSA. Ia juga aktif di berbagai organisasi, seperti Ketua Pemuda PAC LDII Ngringo, Sekretaris Senkom Mitra Polri Kota Surakarta, dan pengurus KNPI.
Tak hanya itu, Ramdani juga menjalani peran sebagai suami dan ayah muda.
“Kadang saya belajar malam sambil menimang anak. Tapi di situ saya belajar arti tanggung jawab,” ujarnya.
Apresiasi dari Tokoh Senkom dan LDII
Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Karanganyar, H. Joko Sutrisno, S.H., M.M., menyebut Ramdani sebagai pemuda teladan yang mampu menjaga keseimbangan antara pendidikan, pengabdian, dan keluarga.
“Ramdani adalah contoh kader muda LDII yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga matang secara moral,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Senkom Kota Surakarta, H. Yusuf Erwansyah, A.Md, menambahkan:
“Generasi seperti Ramdani ini membuktikan bahwa keberhasilan tak harus lahir dari kemudahan, tapi dari kemauan dan keuletan.”
Tekad dan Doa Lebih Mahal dari Modal
Ramdani menutup perbincangan dengan refleksi yang dalam:
“Kesuksesan tidak ditentukan oleh besar kecilnya modal, tapi oleh kuatnya tekad dan doa. Saya bisa sampai titik ini berkat dukungan keluarga dan lingkungan LDII.”
Teladan Pemuda Adaptif
Kisah Ramdani menjadi contoh nyata bagaimana pemuda LDII dan Senkom mampu beradaptasi di tengah tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai moral, keluarga, dan semangat pengabdian sosial.
Toga yang ia kenakan bukan sekadar simbol kelulusan, melainkan mahkota perjuangan dan bukti ketangguhan generasi muda Indonesia. (Ghoni)
Editor :Tri Joko
Source : Istimewa