Jelang Natal Tahun Baru, Harga Beras, Telur dan Minyak Goreng Naik Melonjak Tinggi

Jejeran Minyak Literan seorang pedagang di Jakarta (Foto : Khaniasari/ Instagram))
JAKARTANEWS | JAKARTA - Masyarakat tengah memulihkan beban kesehatan dan perekonomian ditengah kondisi kelonggaran pandemi Covid-19 yang melanda.
Berbagai cara dilakukan demi mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup. Namun sayangnya, kebutuhan pokok seperti Beras, Minyak goreng dan Telur justru melonjak naik.
Seperti di Pasar Anyar, Kota Tangerang, sejumlah komoditas pangan yang dijual di pasar mengalami kenaikan. Minyak goreng baik minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan alami kenaikan tertinggi Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per liternya.
Tyo pedagang sembako di Pasar Anyar mengatakan minyak goreng perliter sebelumnya masih sekisaran Rp 17.000 sehingga secara bertahap harganya merangkak naik mencapai Rp 35.000 minyak goreng kemasan 2 liter.
"Awal September lalu, untuk minyak goreng per liternya masih ada di Rp 17.000-an terus merangkak naik secara bertahap sehingga saat ini bisa mencapai Rp 22.000 – Rp 25.000 per liter. Sedangkan yang kemasan 2 liter yang tadinya Rp 27.000 sekarang bisa mencapai Rp 35.000," ujar Tyo, Sabtu (30/10/21).
Tingginya kenaikan harga minyak goreng dinyatakannya membuat omzet menurun juga sangat berdampak bagi banyak pelanggan sehingga menimbulkan kekhawatiran untuk menggunakan minyak goreng.
Dirinya tak bisa berbuat banyak lantaran suplai minyak goreng ke tokonya pun kian berkurang.
"Ada penurunan omzet sih, karena minyaknya juga agak susah dicari. Karena memang pasokannya ke sini juga agak berkurang, mereka bilang karena pandemi, makanya suplainya dikurangi. Dampaknya ya ini harga minyak makin naik. Ini juga telur, beras juga mulai naik meski nggak terlalu besar berkisar Rp 1.000 - Rp 2.000 saja," tambahnya.
Mengetahui adanya hal tersebut, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang berencana menggelar operasi pasar ke beberapa lokasi di Kota Tangerang yang akan bekerjasama dengan menggandeng PT TNG sebagai penyuplai beras premium dan dari Bulog.
"Kalau nanti terus naik, kami akan koordinasikan dengan Dinas Indag (Dinas Industri dan Perdagangan) apakah nanti akan ada operasi pasar atau tidak. Tapi rencananya kita mau bikin operasi pasar mulai November ini sampai Februari di 15 pasar lingkungan di mana kita akan coba libatkan PT TNG yang jadi BUMD Pemkot Tangerang, dengan akan menyediakan beras kualitas premium dan juga dengan Bulog," ungkap Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati.
Titien mengatakan pihaknya menduga langkanya bahan baku minyak disebabkan CPO sawit yang tinggi lantaran masih dalam kondisi Pandemi Covid-19.
"Karena masih dalam pandemi Covid-19 sehingga pasokan ke Tangerang berkurang. Ditambah minat masyarakat juga makin tinggi apalagi mau dekat Natal dan Tahun Baru. Namun demikian kita tetap melakukan pengawasan kepada penjual di pasar-pasar yang berada dalam naungan PD Pasar," tukasnya.
Editor :Syahrul Mubarok
Source : BeritaSatu.com