Pesan Spiritual: Akibat Dosa Menghilangkan Nikmat dan Mendatangkan Musibah

JAKARTANEWS - Semua hal yang berat atau masalah buruk pada manusia itu memang sebab dari dirinya mereka sendiri. Bisa lantaran sebab niatnya yang sudah ngga bener, persangkaan yang buruk, fikiran kotor, hawa nafsu yang menyesatkan, kelakuan yang jahat, pekerjaan tidak halal, pergaulan yang salah, konsumsinya haram, pola hidup yang jelek atau dirinya berbuat syirik mengejar keduniawian bersekutu dengan jin setan (pesugihan).

Artinya: "Barangsiapa mengerjakan kejahatan (kemaksiatan), niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Alloh," QS. An-Nisa: 123.

Jadi barangsiapa yang melakukan keburukan - kejahatan (maksiat), maka dia akan mendapatkan balasan karena keburukan - kejahatan yang telah dilakukannya.

Alloh juga berfirman,

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu),” QS. Asy Syura: 30.

Dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri, akibat dari perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan dosa yang telah dikerjakannya, sebagaimana sabda Nabi:


Ali berkata, “Maukah kalian aku beritahukan mengenai ayat yang sangat utama dalam Al-Qur’an sebagaimana Nabi sampaikan kepada kami (Nabi membacakan firman Allah):

”Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Alloh memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu), Wahai Ali, aku akan menjelaskan ayat ini kepadamu, 'Musibah apa pun yang menimpa kamu” yaitu dari penyakit dan siksaan atau bencana di dunia' disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,” Hadits Riwayat Ahmad.

Pada hadits lain dinyatakan:

"Tidaklah suatu keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, kedzaliman, kesempitan, bahkan sepotong duri pun yang menusuk seorang Muslim, melainkan dengan hal itu Alloh menghapus dosa-dosanya," Riwayat Imam Al-Bukhari.

Datangnya penyakit atau musibah disebabkan ulah manusia itu sendiri. Tetapi di sisi lain penyakit atau musibah itu dapat menghapus dosa seperti hadits di atas.

Nah, hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapinya, apakah dengan bersabar dan memohon ampunan-Nya atau berputus asa dan mengakhiri harapannya dengan tidak lagi mempercayai keberadaan Alloh sebagai Tuhan Yang Maha Penolong.

Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Alloh mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat hamba-Nya sebagai suatu rahmat besar yang dikaruniakan Alloh kepada hamba-Nya, karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan dan dibinasakan dengan diratakan kesemuanya sesuai dengan timbunan dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman Alloh:

Artinya: "Dan kalau Alloh menghukum manusia karena kedzalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Alloh menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan," QS. An-Nahl: 61

Dan firman-Nya:

Artinya: "Dan sekiranya Alloh menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan," QS. Fatir: 45.

Noted: Bagi Muslim yang Berpoligami (Wayuh)

Ketidakadilan Yang Mendzalimi

Dimana tidak mendatangkan hak-hak yang benar & adil kepada istri-istrinya, karena takut & hanya menjaga hak dari salah satu istrinya sehingga mendzalimi hak istri-istri yang lain..

Hal itu jangan pernah dilakukan & diikuti, karena akibatnya cepat atau lambat akan bisa menjadikan alasan Alloh untuk mengazab, menghilangkan hidayah, mencabut nikmat, mendatangkan berbagai musibah yang berat, menghalangi rezeki & menyulitkan maisyah (penghidupan) atas pelakunya.

Semoga manfaat berhikmah..!

Oleh: Ustad Abie JAF