Camat Pasar Rebo Hadiri HUT ke 72 Kopassus
Kopassus Banjir Karangan Bunga Sehingga Bak Berlian Rakyat

Camat bersama ManPol PP Kecamatan Pasar Rebo dan meriahnya karangan bunga pada diperayaan HUT Ke.72 Kopassus
SIGAPNEWS.CO.ID I JAKARTA - Dirgahayu ke.72 Kopassus atau komando pasukan khusus yang lahir 16 April 1952 dirayakan pada penghujung April 2024 dimarkas komando Cijantung.
Hingga diusia yang 72 tahun dalam perayaan ini banjir karangan bunga dari masyarakat, bukti bahwa Kopassus semakin dekat dan dicintai rakyat.
"Cijantung sebagai pusat markas komando Kopassus yang merupakan pasukan elite TNI-AD yang berada di wilayah kecamatan Pasar Rebo menjadi icon dan kebanggan warga diusianya ke-72 menyampaikan dirgahayu semoga jaya sesuai tema yang diusung yakni mengabdi dengan kehormatan pelindung sejati kedaulatan," ungkap Mujiono, S.Pd, M.Hum Camat Pasar Rebo yang juga hadir dalam acara.
Sejarah Kopassus pada 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Megutip dari kopassus.mil.id, kesatuan ini dibentuk melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 yang merupakan cikal bakal Korps baret merah. Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Moch. Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Speciale Troopen dan pernah bertempur dalam perang dunia II.
Ide pembentukan kesatuan komando ini muncul setelah pertempuran penumpasan gerakan Republik Maluku Selatan ddi Maluku. Meskipun berhasil dikomandoi Letkol Slamet Riyadi, banyaknya korban yang berjatuhan dari kubu TNI tak terhindarkan.
Hal ini disebabkan kekuatan pemberontak yang mampu menggagalkan serangan TNI lantaran anggota musuh lebih terampil membaca pergerakan anggota militer. Selain itu banyaknya korban berjatuhan karena semangat anggota musuh yang tinggi dan lebih ahli dalam menggunakan senjata.
Peristiwa inilah yang membuat Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan satuan khusus. Satuan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak tentara nasional demi menuntaskan sasaran di bagaimanapun beratnya medan. Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada pertempuran di Ambon, gagasan ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel A.E. Kawilarang.
Dalam perjalanannya satuan ini mengalami perubahan nama, yaitu diberi nama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953. Selanjutnya diubah menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1952, yang kemudian kembali berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1955.
Selama pasukan khusus tersebut menyandang nama RPKAD, Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sempat menjabat sebagai pemimpin. Dimana dia merupakan perwira di bawah pelatihan Australia.
Pada 26 Oktober 1959 nama RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pangkalan RPKAD dipindahkan ke Cijantung dan SPKAD tetap di Batujajar.Pada 1965, nama RPKAD mencuat dalam operasi menghadapi G30S dan sukses memadamkan aksi kontra revolusioner tersebut dalam waktu singkat. Tahun berikutnya resimen ini ditingkatkan menjadi Pusat Pasukan Khusus (Puspassus) AD, kemudian berganti nama lagi pada 1971 menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha TNI AD Kopassandha. Pusat pendidikannya juga berubah nama menjadi Pusat Sandi Yudha dan Lintas Udara (Pussandha Linud).
Akhirnya pada 1985 Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Pasukan yang khas dengan baret merah ini memiliki moto Tribuana Chandraca Satya Dharma yang memiliki arti "Berani, Benar, Berhasil".
Kopassus adalah prajurit yang menguasai taktik dan teknik ilmu perang khusus yang mahir dan andal bergerak secara cepat di berbagai medan, seperti pembebasan tawanan, pertempuran jarak dekat, pertempuran kota, operasi gerilya lawan insurjensi, perang hutan, gerilya lawan gerilya, intelijen dan penanggulangan teroris.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan struktur organisasinya struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari:
1. Makopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka "TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA"
2. Grup-1/ Parako, berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja "EKA WASTU BALADIKA"
3. Grup-2/Sandha, berkedudukan di Kartosuro Solo dengan sesanti Dhuaja "DWI DHARMA BHIRAWA YUDHA"4. Grup-3/ Sandha, Berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "TRI KOTTAMAN WIRA NARACA BYUHA"
5. Pudiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana "TRI YUDHA CAKTI"
6. Sat-81/Gultor, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "SIAP SETIA BERANI"
(TTS/SPI)