Neraca Perdagangan Membukukan Surplus US$ 15,55 miliar, Naik 148,01%
Alhamdulillah, Ekonomi RI Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44% Lebih Baik Ketimbang Kuartal I-2022
Ilustrasi Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2020-2022 (YoY), Gbr: CNBC Indonesia
JAKARTANEWS - Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2022. Hasilnya sesuai ekspektasi, ekonomi Tanah Air tumbuh tinggi.
Pada kuartal II-2022, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 3,72% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Jadi meski pada kuartal I-2022 terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) 0,96%, tetapi tidak berlanjut pada kuartal II-2022. Tidak ada kontraksi dua kuartal beruntun, tidak ada resesi teknikal.
Sementara dibandingkan kuartal II-2022 (year-on-year/yoy), ekonomi Ibu Pertiwi tumbuh 5,44%. Lebih baik ketimbang pencapaian kuartal I-2022 yang tumbuh 5,01%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ciamik ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 adalah 3,5% qtq dan 5,17% yoy. Sementara konsensus versi Reuters menghasilkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi 3,44% qtq dan 5,17% yoy.
Baca Juga: Proyeksi Pertumbuhan Indonesia 2022 Salip AS dan China, Apa Rahasianya?
"Kondisi ekonomi global dihadapkan kepada sejumlah tantangan. Tekanan inflasi di beberapa negara sudah cukup tinggi. Uni Eropa 9,6%, Amerika 9,1%, Inggris 8,2%, Korea 6,1%. IMF juga melakukan revisi pertumbuhan ekonomi, turun ke bawah. Untuk 2022, semula adalah 3,6% menjadi 3,2%," papar Margo Yuwono, Kepala BPS, dalam jumpa pers di kantor pusat BPS, Jakarta sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).
Dengan kenaikan harga komoditas, lanjut Margo, Indonesia mendapatkan keuntungan dan neraca perdagangan membukukan surplus US$ 15,55 miliar. Naik 148,01% yoy.
Di dalam negeri, tambah Margo, penanganan pandemi Covid-19 membaik sehingga mobilitas penduduk meningkat. Daya beli pun terjaga, konsumsi dan aktivitas produksi terakselerasi.
Baca Juga: Pecah Rekor, Surplus USD 24,89 Miliar Perdagangan RI Semester I/2022 Terbesar Sepanjang Sejarah
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) juga terus meredam tekanan global. Margo menyebut subsidi energi dan bantuan sosial meningkat masing-masing 11,34% yoy dan 56,17% yoy. Sementara BI memilih tidak menaikkan suku bunga acuan.
Editor :Tim Jakarta News
Source : BPS dan CNBC Indonesia