Peringati Milad MUI ke-46 Dimasa Pandemi, Wapres : Cegah Covid-19 Perintah Allah

Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Maruf Amin
JAKARTANEWS - Memperingati milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-46 tahun ditengah pandemi Covid19 yang melanda, Wakil Presiden KH Maruf Amin mengajak seluruh jajaran MUI bersama-sama untuk lakukan upaya pencegahan.
"Pada momentum Peringatan Milad MUI ke 46 ini, saya mengajak anggota MUI untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya untuk menghindari covid-19, karena hal tersebut merupakan perintah Allah," ujar Maruf Amin dalam siaran tertulisnya yang diterima Jakartasigapnewscoid, Senin (26/7/21).
Maruf Amin meminta seluruh jajaran MUI mengevaluasi juga merenungkan segala apa yang telah dilakukan dalam moment milad MUI yang ke-46.
"Saya juga ingin mengajak seluruh anggota MUI untuk merenungkan kembali apa-apa yang sudah kita lakukan pada saat melakukan Milad MUI ini. Saya ingin anggota MUI melakukan evaluasi terhadap apa yang kita lakukan, baik yang menyangkut arah perkhidmatan, dan langkah perkhidmatan," kata mantan ketua MUI itu.
Ia menyebutkan MUI wadah ulama memiliki khittah yang merupakan khittah nabawiyah, khittahnya para ulama dalam ishlahul ummah perbaikan umat.
"Sebagai wadah ulama, tentu khittah MUI adalah khittah ulama sebagai warasatul anbiya. Karena itu saya pernah katakan bahwa khittah MUI adalah khittah nabawiyah," sebutnya.
Menurutnya, khittah nabawiyah yang harus menjadi khittah para ulama, seperti yang diucapkan nabiyallah Syuaib yang mengatakan in uriidu ilaa-ishlaaha maaastatha’tu.
"Jadi, khittah nabawiyah yang mestinya menjadi khittah-nya para ulama adalah ishlahul ummah melakukan perbaikan umat," pungkasnya.
Seperti diketahui, tanggal 26 Juli merupakan hari lahir Majelis Ulama Indonesia (MUI) dimana pemerintah waktu itu pada tanggal 26 Juli 1975 bertepatan 7 Rajab 1395 Hijriyah membentuk MUI melalui Muktamar Nasional Ulama di Jakarta yang tujuan umumnya memperkuat agama dengan cara yang dijelaskan pancasila untuk memastikan ketahanan nasional, partisipasi ulama dalam pembangunan nasional dan mempertahankan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.
Editor :Syahrul Mubarok