Gunung Ruang Erupsi, Basarnas Kirimkan Puluhan Personel ke Lokasi Terdampak

SIGAPNEWS.CO.ID | KEPULAUAN SITARO - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengirimkan puluhan personel kembali ke Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), untuk membantu dalam penanganan dampak erupsi Gunung Ruang.
“Tim rescue masih dalam pergerakan menuju kembali ke sana, setelah sebelumnya Kamis (25/4) lalu ditarik mundur,” kata Kepala Kantor SAR Manado Monce Brury dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menurutnya, tim dari Kantor SAR Manado berangkat menggunakan kapal SAR laut pada pagi hari setelah menerima laporan bahwa Gunung Ruang kembali erupsi. Jumlah personel yang diberangkatkan, yakni 34 orang, terdiri dari awak kapal dan tim penyelamat, dikonfirmasi tetap sama seperti sebelumnya.
“Mereka diberangkatkan untuk membantu percepatan evakuasi warga, penyaluran logistik, dan segenap upaya pertolongan darurat bencana lainnya,” kata Monce Brury.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi meningkatkan status Gunung Ruang dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Peningkatan ini terjadi setelah gunung stratovolcano tersebut kembali meletus pada Selasa pagi pukul 02.35 WITA, mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak dengan suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.
Dampak dari erupsi Gunung Ruang, seperti hujan abu dan bebatuan kerikil, dilaporkan memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan erupsi sebelumnya pada 17 April 2024.
Posko tanggap darurat di Desa Apengsala, Tagulandang, yang terletak tujuh kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB), juga terdampak oleh hujan batu dan kerikil akibat erupsi Gunung Ruang. PVMBG merekomendasikan evakuasi segera bagi penduduk yang berada dalam radius enam kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang (termasuk Tagulandang dan sekitarnya), di mana tidak boleh ada aktivitas apapun.
Terutama bagi warga yang tinggal dekat dengan kawasan pantai, yang berpotensi terkena lontaran batuan pijar, awan panas (surge), dan risiko tsunami akibat runtuhnya sebagian tubuh gunung ke dalam laut.
Source : Antara